Wednesday, March 24, 2010

Patograf

 

Partograf merupakan alat untuk mencatat informasi berdasrkan observasi/ riwayat dan pemeriksaan fisik ibu dalam persalinan dan alat penting. Khususnya untuk membuat keputusan klinis selama kala i persalinan.
Kegunaan utama partograf adalah:
Mengamati dan mencatat informasi kemajuan persalinan dengan memeriksa serviks selama pemeriksaan dalam.
Menentukan persalinan berjalan normal dan mendeteksi dini persalinan lama sehingga bidan dapat membuat deteksi dini mengenai kemungkinan persalinan lama.
Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa yang diberikan , pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status rekam medikibu bersalin dan bayi baru lahir
Partograf dimulai pada pembukaan 4 cm ( fase aktif ) dan digunakan pada semua ibu yang akan bersalin oleh setiap penolong persalinan.Penggunaan partograf secara rutin dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang aman, adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamtan jiwa mereka.

URAIAN MATERI  EXPLANATION

Pengertian partograf
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala I persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik.

Tujuan Penggunaan partograf
Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk :
a) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan satu melalui pemeriksaan dalam
b) Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan demikian juga dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya partus lama
c) Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan medika mentosa yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatat secar rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan bayi baru lahir.
Jika digunakan secara tepat dan konsisten, partograf akan membantu penolong persalinan untuk :
 Mencatat kemajuan persalinan
 Mencatat kondisi ibu dan janin
 Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran
 Menggunakan informasi yang tercatat untuk identifikasi dini penyulit persalinan.
 Menggunakan informasi yang tersedia untuk membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu

Partograf harus digunakan:
      Untuk semua ibu dalam fase aktif kala I persalinan dan merupakan elemen penting dari asuhan        persalinan.partograf harus digunakan untuk semua persalinan, baik normal maupun patologis. Partograf   sangat membantu penolong persalinan dalam memantau, mengevaluasi dan membuat keputusan klinik, baik

Ppersalinan dengan penyulit maupun yang tidak disertai dengan penyulit.
          Selama persalinan dan kelahiran disemua tempat (rumah, puskesamas, klinik Bidan swasta, Rumah sakit dll), Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan persalinan kepasa ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis obstetry, bidan, dokter umu, residen, dan mahasiswa kedokteran)

Pencatatan Selama Persalinan
a. Pencatatan selama fase laten kala I persalinan
    Kala I persalinan terdiri dari 2 fase, yaitu : fase laten dan fase aktif yang dinilai melalui pembukaan servik:
    - Fase laten : pembukaan servik kurang dari 4 cm
    - Fase aktif : pembukaan servik dari 4 sampai 10 cm.
Selama fase laten, semua suhan, pengamatan dan pemeriksaan harus dicatat. Hal ini dapt di rekam secara terpisah, baik dicatatn kemajuan persalinan maupun di kartu menuju sehat (KMS) ibu hamil. Tannggal dan waktu harus dituliskan setiapkali membuat catatan setiap kali membuat catatan selama fase laten persalinan. Semua asuhan dan interfensi juga harus dicatat.
Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat secar seksama yaitu:
- Denyut jantung janin setiap ½ jam
- Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap ½ jam
- Nadi setiap ½ jam
- Pembukaan servik setiap 4 jam
- Penurunan bagian terendah janin setiap 4 jam
- TD dan temperatur tubuh setiap 4 jam.
- Produksi urine, aseton, dan protein setiap 2 -4 jam
Jika ditemui gejala dan tanda penyulit, penilaian dan kondisi ibu dan bayi harus lebih sering dilakukan. Lakukan tindakan yang sesuai apabila dalam diagonsis disebutkan adanya penyulit dalam persalinan. Jika frekuensi kontraksi berkurang dalam 1 atau 2 jam pertama, nilai ulanh kesehatan dan kondisi aktual ibu dan bayinya. Bila tidak ada tanda-tanda kegawatan atau penyulit ibu boleh pulang dengan instruksi untuk kembali jika kontraksinya menjadi teratur, intensitasnya makin kuat dan frekuensinya meningkat. Apabila asuhan persalinan dilakukan di rumah, penolong persalinan hanya boleh meninggalkan ibu setelah dipastikan ibu dan bayinya dalam kondisi baik. Kesankan kepada ibu dan keluarga untuk menghubungi kembali penolong persalinan, jika terjadi peningkatan frekuensi kontraksi. Rujuk ibu kefasilitas kesehatan yang sesuai juka fase laten berlangsung lebih dari 8 jam.

b. Pencatatan Selama Fase Aktif Persalinan
    Halaman depan partograf (Gambar 1) menginstruksikan observasi dimulai pada fase aktif persalinan dan
    menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil-hasil pemeriksaan selam fase aktif persalinan, yaitu :
    Informasi Tentang Ibu :
    - Nama, umur
    - Gravida, para, abortus atau keguguran
    - Nomor catatan medik atau nomor puskesmas
    - Tanggal dan waktu mulai dirawat ( atau jika di rumah, tanggal dan waktu persalinan mulai merawat ibu )
    - Waktu pecahnya selaput ketuban
    Lengkapi bagian atas partograf denga teliti pada saat memulai persalinan. Waktu kedatangan (tertulis   
     sebagai : jam tau pukul pada partograf) dan perhatikan kemungkinan ibu datang dalam fase laten. Catat  
     waktu pecahnya selaput ketuban.
     Kondisi Janin :
     - DJJ;
    Dengan menggunakan metode seperti yang diuraikan pada bagian pemeriksaan fisik dalam bab ini, nilai dan catat denyut jantung janin atau DJJ setiap 30 menit (lebih sering jika ada tanda gawat janin) setiap kotak dibagian atas partograf menunjukan waktu 30 menit. Skala angka disebelah kolom paling kiri menunjukan DJJ. Catat DJJ dengan memberi tanda titik pada garis yang sesuai dengan angka yang menunjukan DJJ, kemudian hubungkan yang satu dengan titik lainnya dengan garis dan bersambung.
Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf diantara garis tebal pada angka 180 dan 100. sebainya penolong harus waspada bila DJJ mengarah hingga dibawah 120 atau diatas 160. Untuk tindakan –tindakan segera yang harus dilakukan jika DJJ melampaui kisaran normal ini. Catat tindakan-tindakan yang dilakukan pada ruang yang tersedia disalah satu dari kedua sisi partograf.

- Warna dan adanya air ketuban;
Nilai kondisi ketuban setiap kali melakukan periksa dalam dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. Catat temuan-temuan pada kotak yang sesuai dibawah lajur DJJ, gunakan lambang-lambang berikut ini :
U : Selaput ketuban utuh atau belum pecah
J : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
M : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium
D : Selaput ketuban sudah pecah dan bercampur darah.
K : Selaput ketuban sudah pecah api air ketuban tidak mengalir lagi atau kering.
Mekonim dalam cairan ketuban tidak selalu menunjukan adanya gawat janin. Jika terdapat mekonium, pantau DJJ dengan seksama untuk mengenali tanda gawat janin pada proses persalinan. Jika ada tanda-tanda gawat janin (DJJ < 100 atau > 180 x/menit) maka ibu harus segera dirujuk.
Tapi jika terdapat mekonium kental, segera rujuk ibu ketempat yang memilki kemampuan, penatalaksanaan gawat darurat dan obstetry bayi baru lahir.
- Penyusupan atau molase kepala janin
Penyusupan adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri terhadap bagian keras atau tulang panggul ibu. Semakin besar derajat penyusupan atau tumpang tindih antara tulang kepala makin meningkatka resiko CPD. Ketidak mampuan untuk berakomodasi atau disproporsi diunjukan melalui derajat penyusupan (tumpang tindih atau molase) yang berat sehingga tulang kepala yang saling menyusup, sulit untuk dipisahkan. Apabila ada dugaan disproporsi tulang kepala- panggul maka penting untuk memantau kemauan janin serta kemajuan persalinan. Lakukan tindakan pertolongan awal yang sesuai dan rujuk ibu dengan dugaan CPD kefasilitas kesehatan rujukan.
Setiap kali melakukan periksa dalam, nilai penyusupan antar tulang atau molase kepala janin. Catat temuan yang ada dikotak yang sesuai dibawah lajur air ketuban. Gunakan lambang-lambang berikut ini :
0 : Tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpasi
1 : Tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2 : Tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi masih dapat dipisahakan
3 : Tulang-tulang kepala janin tumpang tindih dsan tidak dapat dipisahkan.

Kemajuan Persalinan:
- Pembukaan servik
  Kolom dan lajur kedua pada partograf adalah untuk pencatatan kemajuan persalinan. Angkka 0 sampai 10  
  yang tertera pada kolom paling kiri adalah besarnya dilatasi serviks, nilai setiap angka sesuai dengan 
  besarnya dilatasi serviks dalam satuan setimeter dan menempati lajur dan kontak tersendiri. Perubahan nilai  
  atau perpindahann lajur 1 kelajur yang lain untuk menunjukan penambahan dilatasi servik sebesar 1 cm.
  Pada lajur dan kontak yang mencatat penurunan bagian terbawah janin tercantum angka 1-5 yang sesuai  
  dengan metode perlimaan (menentukan penurunan janin setiap kotak segi empat menunjukan waktu 30  
   menit untuk pencatatan waktu pemeriksaan, DJJ, kontraksi uterus dan frekuensi nadi ibu.
   Pada pemeriksaan fisik, nilai dan catat pembukaan servik setiap 4 jam (lebih sering digunakan jika ada 
   tanda-tanda penyulit) saat ibu berada dalam fase aktif persalinan, setiap pada partograf setiap temuan dari  
   setiap pemeriksaan. Tanda “X” harus dicantumkan digaris waktu yang sesuai dengan lajur besarnya  
   pembukaan servik
Perhatikan :
a. Pilih angka pada tepi kiri luar kolom pembukaan servik yang sesuai dengan besarnya pembukaan servik  
    pasda fase aktif persalinan yang diperoleh dari hasil pewriksa dalam
b. Untuk pemeriksaan pertama pada fase aktif persalinan, temuan ( pembukaan servik dari hasil periksa  
    dalam harus dicantumkan pada garis waspada. Pilih angka yang sesuai dengan bukaan servik dan 
    cantumkan tanda X pada ordinat atau titik silang garis ilatasi servik dan garis waspada
c. Hubungkan tanda X dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh atau tidak terputus

- Penurunan bagian terbawah atau persentasi janin
Setiap kali melakukan periksa dalam cantumkan hasil pemeriksaan penrunan kepala atau perlimaan yang menunjukan seberapa jauh penuruanan bagian terbawah janin mendekati rongga panggul. Pada persalinan normal semua kemajuan pembukaan servik selalu diikuti dengan turunya bagian terbawah janin. Tapi ada kalanya, penurunan bagian nterbawah janin baru terjadi setelah pembukaan servik mencapai 7 cm.
Tulisan” turunnya kepala” dan garis tidak putus dari 0-5, tertera disisi yang sama dengan angka pembukaan servik. Berikan tanda O yang ditulis pada garis waktu yang sesuai.Hubungkan tanda O dari setiap pemeriksaan dengan garis tidak terputus.

- Garis waspada dan garis bertindak
Garis waspada dimulai pada pembukaan servik 4 cm dan berakhir pada titik dimana pembukaan lengkap diharapkan terjadi jika laju pembukaan adalah 1 cm perjam. Pencatatan selama fase aktif persalinan harus dimulai digaris waspada. Jika pembukaan servik mengarah kesebelah kanan garis waspada ( pembukaan kurang darai 1 cm perjam), maka harus di pertimbangkan adanya penyulit ( misalnya: fase aktif yanf memanjang, servik kaku, atau inersia uteri hipertonik dan lain-lain. Pertimbangkan perlunya melakukan interfensi bermanfaat yang diperlukan, misalnya : persiapan rujukan kefasilitas kesehatan rujukan (rumah sakit atau puskesmas) yang memiliki kemampuan untuk menatalaksana penyulkit dan kegawatdaruratan obstetry. Garis bertindak tertera sejajar dan disebelah kanan (berjarak 4 jam) garis waspada. Jika pembukaan servik telah melampaui dan berada disebelah kanan garis bertindak maka hal ini menunjukan perlu dilkukan tindakan untuk menyelesaikan persalinan

Jam Dan Waktu :
- Waktu mulainya fase aktif persalinan
Dibagian bawah partograf (pembukaan servik dan penurunan) tertera kotak-kotak yang diberi angka 1-12. Setiap kotak menyatakan 1 jam saat dimulainya fase aktif persalinan
- Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian
Setiap kotak menyatakan satu jam penuh dan berkaitan dengan dua kotak waktu tiga puluh menit yang berhubungan dengan lajur untuk pencatatan pembukan servik. DJJ dibagian atas dan lajur kontraksi dan nadi ibu bagian bawah. Saat ibu masuk dalam fase aktif persalinan, cantumkan pembukaan servik digaris waspada. Kemudian catatkan waktu aktual pemeriksaan ini dikotak waktu yang sesuai.

Kontraksi Uterus :
Dibawah lajur waktu partograf, terdapat lima kotak dengan tulisan “kontraksi per 10 menit” disebelah luar kolom paling kiri. Setiap kotak menyatakan suatu kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi dalam satuan detik. Nyatakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit dengan cara mengisi kotak kontraksi yang tersedia dan disesuaikan dengan angka yang mencerminkan temuan dari hasil pemeriksaan kontraksi.

Beri titik-titik di kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya kurang dari 20 detik.

Beri garis-garis di kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya 20-40 detik.

Isi penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya lebih dari 40 detik.
Dalam waktu 30 menit pertama terjadi dua kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kurang dari 20 detik
Dalam waktu 30 menit kelima terjadi tiga kontraksi dalam waktu 10 menit dan lamanya menjadi 20-40 detik.
Dalam waktu 30 menit ketujuh terjadi lima kontraksi dalam 10 menit dan lamanya lebih dari 40 detik.

Obat-Obatan Dan Cairan Yang Diberikan :
- Oksitosin
  Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai, dokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit oksitosin yang
  diberikan pervolume cairan IV dan dalam satuan tetesan permenit.
- Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan
  Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan/atau cairan IV dalam kontak yang sesuai dengan kolom
   waktunya.

Kondisi Ibu :
- Nadi, TD dan temperatur tubuh
a. Angka disebelah kiri bagian partograf ini berkaitan dengan nadi dan tekanan darah ibu.
b. Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan (lebih sering jika diduga adanya
    penyulit). Berilah titik (.) pada kolom waktu yang sesuai
c. Nilai catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif persalinan (lebih sering jika diduga adanya
    penyulit). Beri tanda panah pada partograf pada kolom waktu yang sesuai.
d. Nilai dan catat temperatur tubuh ibu (lebih sering jika terjadi peningkatan mendadak atau diduga adanya
    infeksi) setiap 2 jam dan catat temperatur tubuh dalam kotak yang sesuai.
- Urine (volume, aseton atau protein)
   Ukur dan catat jumlah produksi urine ibu sedikitnya setiap 2 jam (setiap kali ibu berkemih). Jika
    memungkinkan, setiap kali ibu berkemih, lakukan pemeriksaan aseton dan protein dalam urine.

3. Pencatatan Pada Lembar Belakang Partograf
    Halaman belakang partograf (Gambar 2) merupakan bagian untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama
    proses persalinan dan kelahiran bayi, serta tindakan-tindakan yang dilakukan sejak kala I hingga kala IV
    dan bayi baru lahir. Itulah sebabnya bagian ini disebut sebagai catatan persalinan. Nilai dan catatan asuhan
    yang diberikan kepada ibu selama masa nifas (terutama pada kala empat persalinan) untuk memungkinkan
    penolong persalinan mencegah terjadinya penyulit dan membuat keputusan klinik yang sesuai.
Catatan persalinan adalah terdiri dari unsur-unsur berikut :
- Data atau informasi umum
- Kala I
- Kala II
- Kala III
- Bayi baru lahir
- Kala IV

Diketik ulang oleh pendi Ardiansyah
Referensi
1. Saifuddin, A.B. 2001. Buku Acuan Nasional bMaternal Dan Neonatal JNPKKR – POGI. Jakarta
2. Pusdiknakes. 2003. Buku III Askeb Pada Ibu Intrapartum. WHO-JHPIEGO. Jakarta.
3. JNPK-R. Asuhan Persalinan Normal. JHPIEGO-Depkes RI. Jakarta

1 comment:
Write komentar

Klik & Subscribe Ya..

Translate