Wednesday, March 24, 2010

Strees dan Adaptasi

 

STRESS

Stress adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat di hindari. stress disebabkan oleh perubahan yang memerlukan penyesuaian. sering dianggap kejadian atau perubahan negative yang dapat menimbulkan stress misalnya : cedera, sakit, kematian orang yang dicintai. padahal segi positif juga dapat menimbulkan stress seperti naik pangkat, perkawinan. pengalaman stress dapat berasal dari tiga sumber, sumber yang Pertama adalah lingkungan diri dan tubuh serta pikiran. lingkungan mengirimkan stimulus secara terus menerus selama manusia hidup yang memerlukan penyesuaian. sumber Kedua stress merupakan kondisi Fisikologi tubuh.
pertumbuhan yang cepat pada remaja, menopause pada wanita, proses menua, penyakit, kecelakaan, pemunduran kekuatan otot karena kurang latihan atau gerak, nutrisi yang buruk yang semuanya dapat membebani tubuh. sumber Ketiga adalah pikiran. otak mengartikan dan menterjemahkan perubahan yang kompleks pada lingkungan dan tubuh , kemudian menetapkan respon . menurut penelitian Ricard Lazarus (Davis, esheiman dan Mckay, 1988) mengatakan bahwa jika individu diadakan pada situasi maka pertama individu menanyakan dirinya apa yang terjadi (kondisi) dan mengapa terjadi (penyebab). individu yang stress sering memutuskan situasi ini berbahaya, sukar atau menyakitkan.
stress adalah gejala situasi dimana tuntutan non-spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan (Selye 1976). stress dapat memberi stimulus dalam hal ini, suatu stress adalah positif dan bahkan diperlukan. namun demikian, terlalu banyak stress dapat menimbulkan suatu penyesuaian yang buruk, penyakit fisik, dan ketidakmampuan untuk mengatasi atau koping terhadap masalah. Stimuli yang mengawali atau mencetuskan perubahan di sebut Stresor. Stresor secara umum dapat di klasifikasikan sebagai Internal atau Eksternal. Stresor Internal berasal dari dalam diri seseorang. dan Stresor Eksternal berasal dari luar diri seseorang.

Beberapa Definisi Stress
1. stress adalah respon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya.
2. stress adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan.
3. stress adalah suatu kondisi dinamik dalam mana seseorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang , kendala dan tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya di persepsikan sebagai tidak pasti dan penting.
4. stress adalah suatu kondisi yang di sebabkan oleh suatu transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan yang berasal dari situasi dan sumber daya system biologis, psikologis, dan social dari seseorang.

setiap individu selalu terpapar oleh stimulus atau stressor yang dapat menimbulkan perubahan atau masalah (stress) adapun sumber stresornya dapat berupa :
1. lingkungan
a. aspek fisik ruangan yaitu : Pasilitas tempat tidur, pasilitas kamar mandi, pasilitas makan.
b. aspek psiko-sosial yaitu : suara, sikap, sikap tim kesehatan keterlibatan klien dan keluarga, hubungan klien dengan lingkungan jam kunjungan, telekomunokasi dan informasi.
c. spiritual yaitu tenaga pelayanan keagamaan kesempatan melakukan kegiatan keagamaan pasilitas yang tersedia.
2. diri sendiri
a. perubahan psikologis yang tampak melalui tanda dan gejala.
b. proses pemeriksaan
c. proses perawatan dan tindakan
3. pikiran
pikiran klien yang negative penilaian saat ini maupun masa yang akan datang mempunyai pengaruh yang lebih berat misalnya takut akibat operasi, ragu-ragu melakukan sesuatu, takut kehilangan bagian tubuh, tak tahu apa yang terjadi.

Beberapa peneliti pada abad ini telah menghasilkan beberapa perbedaan konsep tentang stress. tiga dari konsep berikut ini adalah:
1. Stress Sebagai Respon Biologis
Pada tahun 1956 Hans Selye mempublikasikan tentang penelitiannya mengenai respons fisikologis dalam suatu system biologi terhadap perubahan yang tidak diinginkan. sejak pertama publikasinya, ia telah merepisi ulang devinisi tentang stress menjadi “…keadaan dimanifestasikan oleh sindrom khusus yang terdiri dari semua perubahan yang penyebabnya tidak spesifik dalam system biologi….” (Selye 1976). sindrom ini telah dikenal sebagai “Fight Or Fliight syndrome” . dalam tahun 1936 , Selye merumuskan stress sebagai general adaptation syndrome (GAS) atau sindrom penyesuaian umum. selye membagi reaksi umum tubuh terhadap stress dalam tiga tahap yaitu : Reaksi Waspada, Reaksi Melawan, dan Reaksi Kelelahan.
2. Stress Sebagai Suatu Peristiwa Lingkungan
Konsep kedua mendevinisikan stress sebagai “Sesuatu” atau “Peristiwa” yang memicu respons fisiologis dan psikologis. peristiwa ini adalah salah satu yang menimbulkan perubahan dalam pola hidup individu, yang memerlukan penyesuaian gaya hidup , dan menguras kemampuan seseorang.
Holmes dan Rahe (1967) mengembangkan suatu metode dalam mengorelasikan pengaruh perubahan hidup denagn penyakit.
3. Stress Sebagai Transaksi Antara Individu Dan Lingkungan
Definisi stress menitik beratkan pada hubungan antara individu dengan lingkungan. karakteristik pribadi yang sama alaminya dengan peristiwa lingkunagn perlu dipertimbangkan.(Lazarus dan Folkman, 1984) . denagn kata lain untuk mempresiksi stress psikologis sebagai suatu reaksi, karakteristik orang tersebut dalam berkaitan dengan lingkungan juga harus dipertimbangkan.
stress sebagai proses yang meliputi Stresof dan strain denganmenambahkan dimensi hubungan antara individu dan lingkungan. interaksi antara manusia dan lingkungan yang saling mempengaruhi disebut sebagai hubungan transaksional. stress bukan hanya stimulus atau sebuah respons saja, tetapi juga suatu proses ketika seseorang adalah perantara (agen) yang aktif yang dapat mempengaruhi stressor melalui strategi prilaku, kongnitif dan emosional.
Faktor Predisposisi Stress
factor predisposisi ini sangat berperan dalam menentukan apakah suatu respon adaptif atau maladaptive. jenis factor predisposisi adalah pengaruh genetic, pengalaman masa lalu, dan kondisi saat ini.
pengaruh genetic adalah keadaan kehidupan seseorang yang diperoleh dari keturunan.
pengalaman masa lalu adalah kejadian-kejadian yang menghasilkan suatu pola pembelajaran yang dapat mempengaruhi respons penyesuaian individu.
kondisi saat ini meliputi factor kerentanan yang mempengaruhi kesiapan fisik, psikologis dan sumber-sumber social individu untuk menghadapi tuntutan menyesuaikan diri (Murphy dan moriaty , 1976)

Proses Terjadinya Stress Secara Fisiologis
(Dadang Hawari, 2002)

ADAPTASI
Adaptasi sebagai suatu bentuk respon yang sehat terhadap stress telah ditegaskan sebagai suatu perbaikan homeostatis pada system lingkungan internal. dalam hal ini termasuk juga respon pada proses penstabilan biologis internal dan pemeliharaan psikologis. dalam hal jati diri dan harga diri. Roy (1976) mendefinisikan respon yang adaptif sebagai suatu tingkah laku yang memelihara integritas individu. adaptasi dipandang sebagai suatu yang positif dan ada korelasi dengan respon yang sehat. ketika tingkah laku mengganggu integritas individu, hal ini dianggap meladaptif . respon yang meladaptif oleh individu dianggap sebagai hal yang negative atau hal yang tidak sehat.
Adaptasi merupakan hasil upaya dari koping (cara penyelesaian masalah , beradaptasi berarti mendapatkan persepsi, prilaku dan lingkungan yang berubah sehingga tercapai keseimbangan). adaptasi dapat dicapai melalui berbagai aspek :
1. Adaptasi psikologis adalah respon terhadap kebutuhan dan usaha yang berhasil. misalnya, meningkatkan kekuatan otot denagn latihan yang lama.
2. Adaptasi psikososial termasuk sikap dan prilaku. misalnya, strategi koping, pola hidup, keyakinan

karakteristik respon yang adaptif adalah :
1. semua respon yang adaptif selalu mempertimbangkan keseimbangan
2. adaptasi adalah totalitas respon dari tubuh manusia artinya respon bio-psiko-sosio dan spiritual
3. adaptasi memerlukan waktu
4. kemampuan adaptasi berbeda pada tiap orang
5. respon adaptif mungkin melelahkan dan mungkin tidak adekuat karena itu efisiensi dan bantuan diperlukan.

Adaptasi Fisikologis terhadap stress adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan keadaan relative seimbang. kemampuan adaptif ini adalah bentuk dinamik dari ekuilibrium lingkungan internal tubuh. lingkungan internal secara konstan berubah, dan mekanisme adaptif tubuh secara kontinu berfungsi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan ini dan untuk mempertahankan ekuilibrium atau homeostatis.
Diketik Ulang oleh pendi Ardiansyah
Referensi:
Kliat, Budi Anna. 1998. PENATALAKSANA STRESS. Jakarta : EGC
Sulistiawati, S.kp, M.Kes , DKK. 2005. Konsep dasa keperawatan kesehatan jiwa.
Jakarta :EGC
Potter & Perry.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Prsktik; Vol 1, terjemahan Yasmin Asih…[et al.]. Jakarta : EGC

No comments:
Write komentar

Klik & Subscribe Ya..

Translate