Dipagi ini ku bangun dengan seluruh badan yang masih lemas kupaksakan mata ini untuk terbuka dengan berusaha menggapai sebuah harapan supaya bisa seperti sedia kala, kdang pikiran dan jiwa ini ingin segera berdiri tegak dan beraktivitas seperti sedia kala. Begitu banyak harapan yang ingin diraih namun ketika kita menyadari tidak mampu dengan kondisi dan keadaan seperti ini hanya harapa khayalan belaka saja yang ada. Ketika kemandirian yang diandalkan itulah salah satu jawaban karena bukti dan kenyataan hanya sendiri. Untungnya kesendirian itu sudah terbiasa jadi tidak heran ataupun merasa ada kekurangan hanya saja ada rasa kecewa dimana saat dibutuhkan itu semua seolah tidak mah perduli, namun ketidak ada perdulian itu terbayar dengan juniorku yang bisa mengobati segala keluh kesahku dan menjadi obat penawar disaat dan dimana aku lelah ataupun sakiy. Dan memang benar rasa lelah itu terganti dengan sebuah senyuman kecil manisnya yang tiada tergantikan oleh apapun bahkan dia menjadikankh sebagai penyemangat meskipun banyak kerikil yang harus kutempuh tapi ku abaikan saj demi wajahnya yang imut. Sambil duduk dan kurenungi perjalanan hidup ini begitu bnyak hal yang tidak bisa diprediksi atas apa yang akan terjadi. Namun harus disadari juga itu mungkin sudah suratan yang sudah terencana dan tersusun supaya bisa menjalani kehidupan ini dengan penuh bijak meskipun kadang sulit untuk ditelaah. Rasa ini masih terdiam dan merasa beku seolah tak ini ada apa apa tapi dibulak balik semisalkan terus begini mau jadi apa kedepannya dan seketika melirik wajah imutnya yang masih belum bangun kembali kekuatan itu timbul meskipun hanya lewat pikiran dan jiwa karena tubuh ini belum bgitu sepenuhnya kuat Namun meskipun demikian saya selalu berdoa semoga saya diberi kesehatan,umur yng pnjang an rejeki yang berlimpah karena masih panjang perjalanan hidup ini.
No comments:
Write komentar