Berteduh dusebuah warung itu sudah biasa kala hujan turun dan menepi sambil menghangatkan badan dengan secangkir susu teh yang hangat, tidak menjelang beberap Lama kemudian ada beberapa pemuda sebaya seusia dengan saya dengan bdan kehujanan basah kuyup, dan mereka pun memesan minuman untuk menghngatkan badan dengan mengeluarkan sebungkus rokok dengan korek apinya, hujan cukup lama hampir 1 jam lebihh hujanpun tidak berhenti dan waktu sudah menunjukan hampir sore. Dari obrolan mereka awalnya biasa-biasa tidak ada yang aneh namun lama kelamaan entah kenapa ada seseorang entah itu sengaja atau tidak dengan nada yang kurang baik. Dengan tidak sengaja saya pura pura main phone saja sambil main games. Kemudian sambil main games salah satu dari obrolan yang saya dengar adalah begini " istri kita dirumah kita kerja... hati2 akh bro jgn percaya, nntar kita kerja istri malah dengan orang asyik2 jadi kita juga jangan kalah kita cari selimut saja tapi biar aman kebih baik yang beristri saja soalnya pasti aman yng penting pikat dulu hatinya, kalah sudah bosanmah yaa buang. Kalau dia tanya kenapa kita begitu pasti diapun tidak bnyak komentar lagian siapa yang suruh kegoda" ujar salah satu orang itu. Sungguh miris saya mendengarnya soalnya dianggap sepele apalagi sudah punga istri,anak ini malah mah mainiin orang hanya dijadikan nafsu saja. Allahuma himin dalik ya allah..... Dari obrolan tersebut miris saya mendengarnya, padahal pasti kita punya keturunan yang ingin anaknya sholeh dan berguna, berakhlak baik. Sungguh sudah tidak punya iman dimana coba rasa kemanusian itu berada padahal orang beragama. Semoga saja kita bisa menjaga dan jangan coba coba bermain api nanti yang jadi korban adalah anak, ank itu nanti akan mencontoh ibu dan bapaknya kelak. Kalau ibu dan ayahnya begiti bagaimana nanti kalau sudah dewas Dan bisa bis Anak dibuli sama teman temannya hanya karen Kelakuan orang taunya. Banyak banyak istigfar jangan dilayani kalau ada orang yang iseng atau hanya bercanda meskipun itu teman akrab karena kita tidak akan tau.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Write komentar