Terlihat dari raut wajah yang
begitu nampak kacau ketika seorang sahabat datang dan berkeluh kesah dengan
cerita perjalannya kehidupan dirinya, dia mengatakan keinginannya untuk bisa
membangun rumah tangga pupus sudah tidak ada harapan lagi untuk
mempertahankannya, alasan utamanya adalah tidak ada lagi saling percaya karena
sudah dikhianti oleh pasangannya. Dia pun memaparkan akan kehidupan dirinya
yang diluar sana demi mencari nafkah untuk kelurganya dan anaknya dengan tujuan
supaya impian yang dia inginkan dan pasangannya terwujud namun sangat
disayangkan justru sebaliknya ketika dia kerja banting tulang siang dan malam
mencari nafkah pasangannya itu berpaling
dengan orang lain bahkan kejadian itu
sudah beberapa kali ia dengar dari teman dan kerabat bahkan dari saudaranya
namun tanpa mempercayai seolah tidak mungkin, kan tetapi berita itu bukan
sekali ia dengar dan pada akhirnya kesabarannya pun memuncak yang pada akhirnya
ingin membuktikan sendiri secaralangsung dengan beberapa hal supaya semuanya
berjalan dengan lancar, meskipun butuh waktu dan dengan doa serta orang orang
disekeliling dia yang mendukung dengan penuh akhirnya apa yang selama ini
teman,rekan, dah sahabat dia sangka/curigai terbukti benar bahwa benar adanya
pasangannya mngkhianati mahligai rumah tangganya, dan pada akhirnya dia memutuskan untuk
berpisah meskipun berat untuk membuat keputusan “ Ujarnya”
dengan raut muka yang semakin kacau dan nampak memerah dia
pun masih meluapkan emosinya dengan panjang lebar kesana kemari tanpa arah tujuan jalan ceritanya, namun saya
biarkan saja sampai pada akhirnya pun dia lelah. Dan pada akhirnya sayapun
memulai dengan sebisa mungkin dengan berusaha
menanggapi dengan berupaya memberikan semksimal mungkin kata demi kata
meskipun tidak banya yang saya katakan karena waktu itu kondisinya berbeda.
Singkat cerita waktu kitapun begitu panjang dan pada akhirnya terlihat raut
mukanya sudah tidak nampak kacau dan tidak terlihat emosi, secara perlahan saya
anjurkan ke air ambil wudhu berama untuk menunaikan shalat karena kebetulan ashar tiba.
dari penggalan cerita diatas siapa yang tidak akan emosi
dengan kejadian tersebut, sayapun sebagai pendengar seakan terbawa suasana
apalagi dengan jalan cerita seperti itu sangat disayangkan apabila seorang
pasangan ( suami) dengan berusaha semaksimal mungkin demi keluarga yang
dijalani dengan sebuah tujuan dan pada akhirnya dikhianti padahal kelak nanti
kita akan pulang dan akan diminta segala pertanggungjawaban.
Terkadang dalam kehidupan kita ingin memimpikan pasangan
orang yang baik serta yang bisa menjadi
imam menuntun supaya lebih baik dengan segala kekuarangan dan kelebihannya
karena kesempurnaan hanyalah Milik Allah Swt, ketika Allah Swt memberikan
Pasangan Hidup yang baik-baik dengan dipasang pasangkan serta dngan segala
kelebihannya serta kekurangannya tidak sedikit
orang menyia nyiakan itu dan kurang bahkan tidak mengsyukurinya padahal kalau
kita plasback kebelakang keinginannya itu sesuai tapi kenapa tidak
mengsyukurinya. Tapi itulah sifat manusia... Walahu a’lam....
Tapi yakini saja berdasarkan penuturan guru bahwa jodoh itu
adalah cerminan diri kita , apapun dan bagaimanapun pasangan yang sudah menjadi
jodoh kita syukuri dan jalankan dengan ridho Allah swt berusaha untuk menjadi
imam yang baik dan bisa menuntun makmumnya supaya kehidupan kita lebih berwarna
dan bermakna... karena dibalik kejadian apapun itu bentuknya Allah Pasti
Mempunyai rencana yang sangat Baik...amin
No comments:
Write komentar