Tuesday, January 16, 2018

Mendiskrisikan Perjalanan

 



Entah bagaimana menjabarkan atau mengartikan semuanya sudah begitu lama terlewati waktu yang tersia-siakan bahkan kesempatan pun hilang dengan sendirinya hanya kesabaran dan rasa amarah yang bisa dipendam tanpa melakukan sesuatu, keculi tersenyum, diam dan berdoa. namun seiringnya waktu berjalan berputar dan terus menerus hingga tak terasa seakan sudah kebal terhdap apapun, namun waktulah yang berbicara, semua  rasa  lelah dan letih ini terlupakan hingga rasa sakitpun mulai berkurang secara pelan – pelan. Indahnya menjalani proses meskipun waktunya panjang dengan berbagai hal sehingga tahap demi tahap bisa terlewati dan bisa merasakan  bagaimana rasa itu muncul dan sekaligus bisa menjadikan sebuah senjata untuk pertahanan diri lebih kuat dalam menghadapi hidup.
Sadar betul memang hidup ini butuh perjuangn dan pengorbanan dalam menjalani akan tetapi minimal setidaknya ada rasa saling pengertian. Menyadari betul pada diri sendiri adalah jawaban yang pasti untuk saat ini dengan diiringi kesabaran dimana tidak lepas dan tidak jauh dari keyakinan sehingga jalan kita tetap lurus.
Dibekali oleh orang tua semasa kecil untuk mendapatkan pendidikan agama dan tak henti hentinya menyuruh untuk mengaji yang rajin terutama shalat lima waktu itulalah kuncinya kelak ketika dewasa akan lebih memaknai ujian hidup dengan berpegang teguh dan memandang hdup lebih berarti dengan apa yang sudah terjadi dan kehidupan berikutnya kelak.
Berbicara soal kehidupan mungkin begitu banyak pengalaman yang terkadang tak bisa diungkapkan dengan lisan hanya dipendam dalam hati dan hanya dijadikan saksi bisu dalam sejarah hidup krena setiap orang pasti ada alasan itu kenapa.
Kesimpulannya dalam menjalani sebuah kehidupn harus bisa saling pengertian dan bisa saling mengisi kekurangan di dalam diri masing – masing supaya kelak bisa menjadi sebuah pencapain yang paling membanggakan bagi diri masing masing dan dan keluarga.


No comments:
Write komentar

Klik & Subscribe Ya..

Translate