Entah bagaimana menjabarkan atau
mengartikan semuanya sudah begitu lama terlewati waktu yang tersia-siakan
bahkan kesempatan pun hilang dengan sendirinya hanya kesabaran dan rasa amarah
yang bisa dipendam tanpa melakukan sesuatu, keculi tersenyum, diam dan berdoa.
namun seiringnya waktu berjalan berputar dan terus menerus hingga tak terasa seakan
sudah kebal terhdap apapun, namun waktulah yang berbicara, semua rasa
lelah dan letih ini terlupakan hingga rasa sakitpun mulai berkurang
secara pelan – pelan. Indahnya menjalani proses meskipun waktunya panjang
dengan berbagai hal sehingga tahap demi tahap bisa terlewati dan bisa merasakan bagaimana rasa itu muncul dan sekaligus bisa
menjadikan sebuah senjata untuk pertahanan diri lebih kuat dalam menghadapi
hidup.
Sadar betul memang hidup ini
butuh perjuangn dan pengorbanan dalam menjalani akan tetapi minimal setidaknya
ada rasa saling pengertian. Menyadari betul pada diri sendiri adalah jawaban
yang pasti untuk saat ini dengan diiringi kesabaran dimana tidak lepas dan
tidak jauh dari keyakinan sehingga jalan kita tetap lurus.
Dibekali oleh orang tua semasa
kecil untuk mendapatkan pendidikan agama dan tak henti hentinya menyuruh untuk
mengaji yang rajin terutama shalat lima waktu itulalah kuncinya kelak ketika
dewasa akan lebih memaknai ujian hidup dengan berpegang teguh dan memandang
hdup lebih berarti dengan apa yang sudah terjadi dan kehidupan berikutnya
kelak.
Berbicara soal kehidupan mungkin
begitu banyak pengalaman yang terkadang tak bisa diungkapkan dengan lisan hanya
dipendam dalam hati dan hanya dijadikan saksi bisu dalam sejarah hidup krena
setiap orang pasti ada alasan itu kenapa.
Kesimpulannya dalam menjalani
sebuah kehidupn harus bisa saling pengertian dan bisa saling mengisi kekurangan
di dalam diri masing – masing supaya kelak bisa menjadi sebuah pencapain yang
paling membanggakan bagi diri masing masing dan dan keluarga.
No comments:
Write komentar