Friday, February 26, 2010

SAP DM


FORMAT
SATUAN ACARA PENYULUHAN                

Masalah                       :  Kurangnya informasi mengenai penyakit TBC di Puskesmas Babakan Sari
Pokok Bahasan           :  Penyakit Infeksi Pernapasan Menular
Sub Pokok Bahasan    :  TBC
Sasaran                        :  Pengunjung puskesmas Babakan Sari

SAP Kesehatan

FORMAT SAP
(Satuan Acara Penyuluhan)

Pokok Bahasan : Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat
Sub Pokok Bahasan : Pemberantasan penyakit menular

SAP DM

FORMAT
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya informasi mengenai perawatan luka pada klien
dengan diabetus militus
Pokok Bahasan : Penyakit Endokrin
Sub Pokok Bahasan : Perawatan Luka pada penderita Diabetes Melitus

SAP Gatritis

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya informasi mengenai penyakit gastritis
Pokok Bahasan : Penyakit Saluran Pencernaan
Sub Pokok Bahasan : Gastritis

SAP Insulin

FORMAT
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Diagnosa : Resiko terjadinya komplikasi akut berhubungan dengan
Defisit pengetahuan tentang pengelolaan dengan penyulit DM dirumah
Pokok Bahasan : Pengelolaan dengan penyulit DM dirumah
Sub Pokok Bahasan : Penyuntikan insulin secara mandiri dirumah
Sasaran :
Waktu :
Pertemuan Ke :
Tanggal :
Tempat :
Nama Penyuluh :
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami tentang penyuntikan insulin secara mandiri.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Keluarga Ny.H dapat mengetahui tentang pengertian insulin
2. Keluarga Ny.H dapat melakukan penyuntikan insulin secara benar
3. Keluarga Ny.H dapat menghitung jumlah cairan obat yang akan di suntikan/dosis
4. Keluarga Ny.H Mengetahui lokasi atau tempat penyuntikan
5. Keluarga Ny. H dapat mengerti atau memahami keterampilan tersebut
III. Pokok Materi
1. Pengertian Insulin secara kimiawi
2. Sifat – sifat insulin
3. Cara pemberian insulin
4. Cara penyuntikan insulin secara benar
5. Penghitungan pemberian insulin
6. Lokasi atau areal penyuntikan
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
- Langkah – langkah kegiatan :
A. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media dan tempat
2. Kontrak waktu

B. Membuka Pembelajaran
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan
5. Apersepsi
C. Kegiatan inti
1. Menjelaskan tentang pengertian insulin
2. Menjelaskan tentang sifat insulin
3. Menjelaskan tentang cara pemberian insulin
4. Memberikan penjelasan tentang lokasi insulin
D. Penutup
1. Menyimpulkan materi yang sudah di siapkan
2. Mengucapkan terimakasih kepada keluarga Ny. H
V. Metoda
• Ceramah
• Tanya-jawab
• Demontrasi pemberian insulin
VI. Media
• Leaflet
VII. Sumber
- Barbara C.Long 1996, Perawatan Medikal Bedah,
- Dr.Hendra Utama 1991, Ilmu Penyakit Dalam
VI. Evaluasi
• Prosedur : Post test
• Jenis tes : Uji keterampilan dan tanya jawab
VII. Lampiran
• Materi
• Post Test
• Leaflet
Lampiran Materi
A. Pengertian
Insulin dihasilkan oleh sel beta pulau-pulau Langerhan pankreas. Masa seluruh pulau-pulau Langerhans mer upakan 1 – 3 % masaa pankreas dan secara embrio logis berasal dari exstoderm. Jumlahnya sekitar 100.000 s /d 2,5 Juta dan mengandung sel-sel beta yang mengekpresi insulin, sel alpa yang menghasilkan glukagon dan sel delta menghasilkan somatostatin, poli peptida pankrersa, serta sel neorondokrin. Pulau-pulau Langerhans pankreas dipersarapi oleh saraf simpatis dan saraf para simpatis.
Sifat-Sifat Insulin :
Ada empat sifat insulin :
1. Cara kerja insulin : Insulin dikelompokan menjadi massa kerja otak, masa kerja sedang,dan massa kerja lambat.
2. Kekuatan insulin : sediaan insulin memiliki kadar unit insulin yang berbeda beda dalam satu ml polume. Insulin 100-U yang paling sering digunakan. Sedangkan yang paling kecil menggunakan insulin U-40, hal yang penting untuk menghindari kesalahan dalam pemberian dosis yang tepat ialah dengan selalu mencocokan kadar insulin dan kalibrasi semprit dalam satuan unyit / ml.
3. Sumber insulin : Sifat antigenesitas insulin dapat menurunkan aktivitas reseptor-reseptor insulin. Dahulu sediaan insulin yang dipakai berasal dari kombinasi pankreas sapi dan babi. Suatu insulin jenis tunggal yang berasal dari babi diperuntukan pasen alergi, kedua jenis insulin diatas menyerupai insulin manusia dan ada teknik buatan rekombinan DNA secara bakteriologis.
4. Kemurnian insulin : Insulin setandar dapat mengandung subtansi subtansi yang mirip pro insulin dan antigenik lainnya (glukagon,polipeptida pankreas ) dalam jumlah kecil
C Cara Pemberian Insulin :
• Intravena
• Intra muskuler
• Subcutan
Cara Penyuntikan Insulin :
1. Gunakan semprit insulin yang dikalibrasi sama dengan unit insulin
2. Pilihlah insulin sesuai dengan tipe, kekuatan, jenis, dan merek dagang yang disebutkan dalam resep.
3. Putarlah atau kocoklah dengan perlahan botol. Untuk setiap jenis insulin yang bukan reguler atau globin insulin.
4. Jangan memberikan insulin yang dingin, biarkan sampai mencapai suhu kamar
5. Periksalah kekeruhan pial intermediet dan long acting insulin jangan digunakan bila tidak keruh
6. Periksalah dan buanglah gelembung udara setelah insulin disedot kedalam semprit.
7. Jika mencampur insulin, dengan melakukan urutan dengan cara menyedot dua jenis insulin dalam satu semprit yang sama
8. Lakukan penyuntikan pada tempat yang belum digunakan pada bulan sebelumnya
9. Tusukan jarum kedalam jaringan lemak lebih mendekati otot dari pada kulit, jika hanya terdapat sedikit jaringan subkutan, cubitlah kulit tersebut kemudian tusukan jarum dengan sudut 4 5 Derajat dengan kedalaman 3/8 atau ½ panjang jarum, tusukan dengan sudut 90 derajat jika jaringan lemaknya tebal.
D Perhitungan Pemberian Insulin.
Contoh :
Bila dalam vial insulin terdapat 40 unit,dengan dosis 12 ml,dan diberikan dengan 100 ml maka dosis yang harus diberikan kepada pasien sebanyak 30 ml
Cara perhitungan : 12 / 40 X 100 = 30 ml
E Lokasi atau areal penyuntikan.
1. Daerah muskulus deltoid 1/3 dari Akromion dan Olekranon
2. Daerah umbilikal
3. Muskulus Gluteal
4. Femur
LAMPIRAN PERTANYAAN
1. Jelaskan garis besar pengertian tentang Insulin ?
2. Jelaskan sifat-sifat dari insulin ?
3. Dapatkah anda mengetahui letak-letak penyuntikan ?
4. Bisakah anda menghitung dosis dari insulin ?
5. Dapatkah anda sebutkan cara-cara pemberian insulin ?
LEMBAR OBSERVASI

No Langkah-langkah Kegiatan Pelaksanaan
Ya Tidak

1 2 3 4
1. Menggunakan semprit insulin yang benar
2. Memilih insulin baik tipe, kekuatan, jenis
3. Putar dan Mengocok vial insulin
4. Memeriksa kekeruhan pial intermediet dan long acting insulin
5. Memeriksa dan membuang gelembung udara
6. Melakukan urutan dengan cara menyedot dua jenis insulin dalam satu semprit yang sama

7. Melakukan penyuntikan pada tempat yang belum digunakan
8. Menusukan jarum kedalam jaringan lemak lebih mendekati otot

SAP Anemia

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Perubahan Perfusi Jaringan
Pokok Bahasan : Nutrisi Pada penderita Anemia
Sub Pokok Bahasan : Ibu Nifas dengan Anemia

SAP saluran Pernafasan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Adanya penyakit saluran pernafasan akibat lingkungan yang
tidak sehat
Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan
Sub Pokok Bahasan : Rumah Sehat

SAP Asam Urat

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya pengetahuan klien tentang penyakit asam urat
Pokok Bahasan : Penyakit Pada Lansia
Sub Pokok Bahasan : Asam Urat

SAP Hipertensi

FORMAT
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya informasi mengenai diet pada penyakit hipertensi pada
Pokok Bahasan : Penyakit Jantung
Sub Pokok Bahasan : Diet pada penyakit hipertensi

SAP Immunisasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Masalah : Resiko Tinggi terjadinya Penyakit disebabkan
Imunisasi.
Pokok Bahasan : Kesehatan Ibu dan Anak.
Sub Pokok Bahasan : Imunisasi
Sasaran : Ibu-ibu yang memiliki bayi
Tanggal Pelaksanaan :
Waktu :
Penyuluh :
Tempat :

SAP Asi Ekslusif


SATUAN ACARA PENYULUHAN

            Pokok Bahasan           : Keperawatan Komunitas
            Sub Pokok Bahasan    : Kesehatan Ibu Anak
            Topik                           : ASI Eksklusif
            Sasaran                        :
            Waktu                         :
            Tempat                        :
  1. Tujuan Instruksional
  1. Tujuan Instruksional Umum
      Setelah dilakukan penyuluhan, Klien / Keluarga dapat memahami pentingnya asi buat bayi dan ibu serta memberikan eksklusif pada bayinya.
  1. Tujuan Instruksional Khusus
      Setelah diberikan penjelasan materi, Klien / Keluarga dapat :
  1. Menjelaskan apa itu ASI Eksklusif.
  2. Menyebutkan manfaat asi bagi bayi dan ibu.
  3. Menjelaskan mengapa bayi sampai umur 6 bulan hanya di beri ASI saja (ASI Eksklusif).
  4. Menjelaskan cara menetekkan bayi yang benar.
  5. Menjelaskan tanda-tanda ASI cukup pada bayi.
  1. Kegiatan Penyuluhan
No.
Kegiatan
Penyuluh
Peserta
1
Pembukaan
(waktu + 5 menit)
·    Mengucapkan salam
·    Memperkenalkan diri
·    Menjelaskan tujuan penyuluhan
·    Memberikan apersepsi

·    Menjawab salam
·    Menyimak

·    Menyimak

·    Menyimak
2
Inti
(waktu + 20 menit)
·    Menjelaskan Materi

·    Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
·    Menjawab pertanyaan
·    Menyimak penjelasan

·    Bertanya



·    Menyimak

3
Penutup
(waktu + 5 menit)
·    Melakukan evaluasi

·    Menyimpulkan materi

·    Mengucapkan salam penutup.
·    Menjawab pertanyaan

·    Menyimak kesimpulan

·    Menjawab salam

  1. Metode
·    Ceramah
·    Tanya jawab / diskusi
  1. Media
·    Leaflet
·    Flipchart
  1. Materi
(Terlampir)
  1. Evaluasi
      Memberikan pertanyaan secara lisan kepada Klien / Keluarga dengan butir pertanyaan sebagai berikut :
1.      Jelaskan  apa itu ASI Eksklusif?
2.      Sebutkan manfaat asi bagi bayi dan ibu? (masing-masing minimal 5)
3.      Mengapa bayi sampai umur 6 bulan hanya di beri ASI saja (ASI Eksklusif)?
4.      Jelaskan cara menetekkan bayi yang benar?
5.      Jelaskan tanda-tanda ASI cukup pada bayi?
  1. Daftar Pustaka
      BKKBN. 2003. Materi Dasar Promosi: Menyiapkan Anak Yang Sehat Dan Berkualitas. Jakarta
Roesli, Utami. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agri Widya: Jakarta
Lampiran Materi

ASI Eksklusif
ASI ekslusif adalah Pemberian air susu saja segera setelah melahirkan sampai dengan bayi berumur 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman tambahan apapun.
Ada beberapa alasan mengapa harus diberikan asi eksklusif :
    1. Dengan memberi ASI saja telah mencukupi kebutuhan bayi.
    2. Karena kemampuan usus/pencernaan bayi masih terbatas akibatnya makanan atau minuman selain ASI belum dapat dicerna dengan baik.
    3. Makanan selain asi dapat menyebabkan diare dan alergi.
Selain alasan mengapa harus diberikan ASI eksklusif, ASI juga mempunyai banyak manfaat salah satunya untuk bayi dan ibu yaitu :
 Untuk Bayi
  1. ASI  merupakan makanan terbaik bagi bayi.
  2. ASI merupakan nutrisi bagi bayi.
  3. ASI mudah diserap dan dicerna.
  4. ASI mempunyai suhu yang sesuai untuk bayi serta selalu bersih dan segar.
  5. ASI dapat langsung diminum setiap kali bayi membutuhkannya.
  6. ASI tidak akan menyebabkan sembelit.
  7. Terjalin hubungan batin yang kuat dengan ibunya.
  8. Menghisap ASI dapat membantu pertumbuhan gigi dan bentuk rahang secara sempurna.
  9. ASI mengandung zat anti bodi sehingga meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
  10. Zat yang terkandung dalam ASI meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan serta kecerdasan anak.
  11. Bayi-bayi yang disusui ibunya akan tenang dan tidak mudah gelisah. (Jurnal Archive of Disease Childhood)
  12. Memberi rasa aman pada bayi.
  13. Menunjang, kecerdasan emosional, kematangan spiritual dan hubungan sosial yang baik.
Untuk Ibu
  1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
  2. Mengurangi terjadinya anemia.
  3. Menunda kehamilan
  4. Mengecilkan rahim.
  5. Lebih cepat langsing kembali.
  6. Mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara dan indung telur.
  7. Lebih ekonomis dan murah
  8. Tidak merepotkan dan hemat waktu.
  9. Mudah dibawa kemana-mana (portable) dan praktis.
  10. Memberi kepuasan bagi ibu.











SA Episiotomi

SATUAN ACARA PENYULUHAN
Masalah : potensial infeksi berhubungan dengan ketidaktahuan klien dan keluarga tentang perawatan luka episiotomy
Pokok bahasan : episiotomy
Sub Pokok Bahasan : perawatan luka episiotomy
Sasaran :
Waktu :
Pertemuan :
Penyuluh :
Tanggal :
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan klien dan keluarga mampu mengetahui perawatan luka episiotomy sendiri di rumah.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, klien dan keluarga dapat :
a. Menyebutkan pengertian luka episiotomy
b. Menyebutkan tujuan perawatan luka episiotomy
c. Menyebutka karakteristik luka infeksi dan tidak infeksi
d. Menyebutkan alat-alat perawatan luka episiotomy
e. Mendemonstrasikan perawatan luka episiotomy
III. Materi Penyuluhan
a. Pengertian luka episiotomy
b. Tujuan perawatan luka episiotomy
c. Karakteristik luka infeksi dan tidak infeksi
d. Alat-alat perawtan luka episiotomy
e. Prosedur perawatan luka episiotomy
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
A. Metoda : diskusi, tanya jawab dan demonstrasi
B. Langkah-langkah kegiatan :
1) Pra Pembelajaran
 Mempersiapkan materi
 Mempersiapkan tempat
 Mempersiapkan media dan alat
2) Kegiatan membuka Pembelajaran
 Memberi salam
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan maksud dan tujuan
 Kontrak waktu
 Apersepsi
3) Inti Pembelajaran
 Menjelaskan pengertian luka episiotomy
 Menjelaskan tujuan perawatan luka episiotomy
 Menjelaskan karakterisktik luka infeksi dan luka tidak infeksi
 Menyebutkan alat-alat perawatan luka episiotomy
 Menjelaskan tekhnik perawatan luka episiotomy
4) Penutup
 Mengadakan evaluasi dengan post test lisan
 Sasaran menjawab pertanyaan
 Menyimpulkan apa yang akan disampaikan
 Mengucapkan terima kasih
 Mengucapkan salam
V. Media dan Sumber
Media : leaflet
Sumber :
• Ilmu Kebidanan, YBPSP, Jakarta, 1999
• Maternity Nursing Care of the Child Bearing Family, Third edition
• Obstetri Fisiologi, FK UNPAD, Bandung
• Sinopsis Obstetri
VI. Evaluasi
 Prosedur
Setelah diberikan penyuluhan, pemateri mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh klien (post test)
 Jenis test
Test yang dilakukan adalah test secara lisan dan demonstrasi ulang
 Soal :
1. Sebutkan pengertian luka episiotomy?
2. Sebutkan tujuan perawatan luka episiotomy?
3. Sebutkan karakterisktik luka infeksi dan tidak infeksi
4. Sebutkan alat-alat apa saja dalam perawatan luka episiotomy
5. demonstrasikan perawtan luka episiotomy!


VII. Lampiran Materi


Episiotomy
A. Pengertian
Episiotomy adalah insisi dari perineum untuk memudahkan persalinan dan mencegah ruptura perinea totalis (sobekan pada perineum dengan pinggiran luka tidak teratur)
B. Tujuan perawatan luka Episiotomy
 Membersihkan luka episiotomy
 Mencegah infeksi
 Mempercepat penyembuhan luka
 Memberikan rasa nyaman pada pasien
C. Karakteristik Luka Infeksi dan tidak Infeksi
1. Luka infeksi
 Luka tampak kotor
 Luka banyak nanah
 Berbau
 Bengkak
2. Luka tidak infeksi
 Luka tampak bersih
 Tidak bernanah
 Tidak berbau
 Tidak bengkak


D. Perawatan Luka
Persiapan alat :
1. Pengalas
2. Kapas sublimate
3. Sarung tangan/pinset anatomis 2 buah
4. Kain kasa 2 buah
5. Pispot
6. Selimut ekstra
7. Tisue
8. Obat merah/bethadine
9. Lidi kapas
10. Pembalut
11. Botol cebok
12. Korentang
Langkah-langkah :
1. Cuci tangan
2. Bantu klien untuk mengambil posisi dorsal rekumbent
3. Letakan pengalas dibawah bokong klien
4. Selimuti klien dengan meletakan selimut mandi
5. Buka pakaian bawah klien
6. Buka bak instrumen
7. Pakai sarung tangan
8. Regangkan labia dengan tangan nondominan, bersihkan labia mayora dengan tangan dominan menggunakan kapas sublimat
9. Lakukan seperti langkah 8 untuk membersihkan labia minora
10. Bersihkan area perinium dari depan ke belakang (anus)
11. Buka sarung tangan
12. Ambil kapas betadine dengan pinset anatomis
13. Oleskan pada daerah perinium
14. Gunakan pembalut jika perlu
15. Rapikan pasien dan alat
16. Cuci tangan

Saturday, February 20, 2010

SAP Asma

FORMAT
SATUAN ACARA PENYULUHAN


Masalah : Kurangnya informasi mengenai penyakit asma
Pokok Bahasan : Penyakit Saluran Pernafasan
Sub Pokok Bahasan : Asma
Sasaran :
Waktu :
Pertemuan Ke :
Tanggal :
Tempat :
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami penyakit asma.

II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian asma dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
2. Menyebutkan tipe-tipe asma dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
3. Menyebutkan pencetus asma dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
4. Menyebutkan tanda dan gejala asma dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
5. Menyebutkan pencegahan asma dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let
6. Menyebutkan penanganan asma dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf let

III. Pokok Materi
1. Pengertian asma
2. Tipe-tipe asma
3. Pencetus asma
4. Tanda dan gejala asma
5. Pencegahan asma
6. Penanganan asma
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
- Metode : ceramah dan diskusi
1. Langkah – langkah kegiatan :
A. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media dan tempat
2. Kontrak waktu
B. Membuka Pembelajaran
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan
5. Apersepsi
C. Kegiatan inti
1. Penyuluh menyampaikan materi
2. Sasaran menyimak materi
3. Sasaran mengajukan pertanyaan
4. Penyuluh menjawab pertanyaan
5. Penyuluh menyimpulkan jawaban
D. Penutup
1. Evaluasi
2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
3. Memberi salam

V. Media Dan Sumber
• Media : Leaflet
• Sumber :
1. Penanganan Asma Dalam Perawatan Primer , Antony Crockett, Alih Bahasa: dr. Erlan, Jakarta: Hipokrates. 1997
2. Patofisiologi Edisi 4 Jilid 2, Sylvia A. Price, Jakarta: EGC. 1999
VI. Evaluasi
• Prosedur : Post test
• Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
• Butir soal : 5 soal
1. Sebutkan Pengertian asma !
2. Sebutkan Tipe-tipe asma !
3. Sebutkan Pencetus asma !
4. Sebutkan Tanda dan gejala asma !
5. Sebutkan Pencegahan asma !
6. Sebutkan Penanganan asma !

VII. Lampiran Materi dan Media

Lampiran Materi

ASMA

A. PENGERTIAN ASMA
Asma adalah suatu penyakit dari sistem pernafasan yang meliputi peradangan dari jalan nafas dan gejala-gejala bronchospasme ( kaku broncuus ; cabang paru-paru ) yang dapat pulih kembali.

B. TIPE – TIPE ASMA
1. Asma Ekstrinsik (Alergik)
 Merupakan respon terhadap allergen: reaksi hipersensitif berkaitan denngan genetic (turunan)
 Alergen: debu rumah, bulu binatang, spora jamur, serbuk tepung, perubahan cuaca.
2. Asma Intrinsik (Non Alergik)
 Bereaksi terhadap pencetus yang tidak diketahui atau tiodak khusus, missal infeksi saluran pernafasan dan olah raga
 Lebih menyerang pada usia kurang dari 5 tahun dan lebih dari 35 tahun.

C. PENCETUS ASMA
 Bau yang menyengat (cat, sprey kimia, parfum dan asap rokok)
 Polusi udara
 Keadaan emosi
 Perubahan cuaca yang tiba-tiba

D. TANDA DAN GEJALA ASMA
- Pada dewasa: batuk, sesak, pernafasan pendek, mengi, kadang disertai dahak hijau, jernih atau kuning
- Pada anak-anak : lesu atau kurang sehat, batuk yang tetap dan tidak sembuh terutama malam hari, lebih dari 10-14 hari terutama diikuti flu.


E. PENCEGAHAN ASMA
 Kontrol Lingkungan: menghindari alergen
 Tingkatkan kesehatan optimal
- makanan yang baik
- istirahat cukup, tidur, dan olah raga yang teratur
- minum cukup
- hindari merokok
 Latihan nafas
F. PENANGANAN ASMA
 Kenali kemunduran asma (meningkatnya batuk, mengi dan sesak nafas di malam hari, menurunnya kemampuan berolah raga) : tingkatkan pengobatan dan pengawasan
 Jika asma terus memburuk obat harus terus diminum sesuai petunjuk dokter
 Jika obat sudah diminum, asma tetap tidak membaik segera cari bantuan ke petugas kesehatan









SAP Kurangnya Sadar Kesehatan

FORMAT SAP
(Satuan Acara Penyuluhan)






Pokok Bahasan : Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat
Sub Pokok Bahasan : Pemberantasan penyakit menular
Sasaran :
Waktu :
Pertemuan Ke :
Tanggal :
Tempat :
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberi penyuluhan, sasaran mampu memahami penyakit Diare .


II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberi penyuluhan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian Diare dengan baik dan benar
2. Menyebutkan 3 dari 8 penyebab Diare
3. Menyebutkan tanda dan gejala Diare
4. Menjelaskan penatalaksanaan Diare dirumah
5. Menjelaskan cara pencegahan penyakit Diare
6. Mendemonstrasikan cara pembuatan larutan oralit


III. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan gejala penyakit Diare
4. Penatalaksanaan Diare dirumah
5. Pencegahan penyakit Diare
6. cara pembuatan larutan oralit




IV. Kegiatan Belajar Mengajar
- Metode : ceramah, Tanya jawab, demonstrasi
- Langkah – langkah kegiatan
A. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media dan tempat
2. Memberi salam
3. Perkenalan
4. Kontrak waktu
B. Membuka Pembelajaran
1. Menjelaskan tujuan
2. Menjelaskan pokok bahasan
3. Apersepsi
C. Kegiatan inti
1. Sasaran menyimak materi
2. Sasaran mengajukan pertanyaan
3. sasaran mendemonstrasikan
4. Sasaran menyimpulkan
D. Penutup
1. Melakukan post test
2. Menyimpulkan materi
3. Memberi salam


V. Media dan sumber
• Media : Leaflet dan poster
• Sumber : Direktorat Jendral PPM PLP 1994. Buku kader Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC.
Direktorat Jendral PPM PLP 1996. Buku Ajar Diare Untuk Pendidikan Keperawatan. Jakarta : Departemen kesehatan RI.
WHO. 1992. Diare Akut Edisi 2. Jakarta : EGC.
WHO alih bahasa Dr Erlan. 1999. Penatalaksanaann dan pencegahan Diare. Jakarta : EGC










VI. Evaluasi
• Prosedur : Post tes
• Jenis tes : Lisan
• Butir soal
1. Sebutkan pengertian Diare
2. Sebutkan 3 dari 8 penyebab Diare
3. Sebutkan tanda dan gejala Diare
4. Sebutkan cara mencegah Diare
5. Jelaskan cara penatalaksanaan Diare di rumah
6. demonstrasikan cara membuat larutan oralit


VIII. Lampiran Materi
LAMPIRAN MATERI


PENGERTIAN DIARE
Diare adalah berak encer atau cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam 24 jam .


PENYEBAB DIARE
Diare dapat disebabkan oleh :
 Minum air yang tidak dimasak : karena kuman penyebab diare masih terdapat dlam air yang belum dimasak
 Makan jajanan kurang bersih : karena kuman masuk melalui makanan yang kotor
 Makan dengan tangan yang kotor : karena kuman masuk melalui tangan yang kotor
 Berak disembarang temapt : karena kotoran manusia yang dibuang sembarangan mencemari lingkungan
 Menggunakan air kotor untuk keperluan sehari-hari
 Makanan tidak ditutup sehingga sehingga dihinggapi lalat dan terkena debu dan kotoran
 Ikan, jamur atau singkong dan makanan – makanan yang mengandung racun
 Makanan dan minuman yang basi atau mengandung zat pewarna yang berlebihan


TANDA DAN GEJALA DIARE
 Berak encer lebih dari 3 kali dalam 24 jam
 Badan lemah an lesu
 Muntah- muntah
 Menurunnya nafsu makan


PENCEGAHAN DIARE
 Berikan hanya ASI selama 4-6 bulan pertama dan teruskan menyusui paling kurang selama tahun pertama
 Berikan makanan penyapih bergizi yang bersih pada 4-6 bulan
 Berikan makanan yang baru dimasak dengan baik serta air bersih
 Semua anggota keluarga mencuci tangannya dengan sabun sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah berak
 Secepatnya membuang tinja anak kecil ke kaskus
PENATALAKSANAAN DIARE DIRUMAH
1. Begitu diare dimulai berikan ankak cairan lebih banyak dari biasanya. Berikan :
 Larutan oralit, cairan dari bahan mkanan seperti sup, air beras, dan yoghurt.
 Anak kuarng dari 6 bulan dan hanya diberi ASI, berikan hanya larutan oralit atau air putih masak sebagai tambahan ASI
 Anak kurang dari 2 tahun beriakn kira- kira 50 – 100 ml ( ¼ - ½ cangkir besar )cairan setiap habis diare
 Anak umur 2- 10 tahun berikan cairan 100-200 ml (½- 1 cangkir besar )
 Anak lebih dari 10 tahun dan orang dewasa harus minum sebanyak yang mereka inginkan
2. Berikan minuman yang banyak setiap 3 atau 4 jam, 5-7 klai perhari
 ASi makanan terbaik untuk bayi
 6 bulan atau lebih berikan sereal atau campuran padi-padian, kacang-kacangan, asyuran berwarna kuning, wortel dan kentang manis kuning , daging, ikan
 Sari buah segar dan pisang
 Sayuran hijau tua
 Setelah daire berhenti, berikan makanan satu makana tiap selama seminggu
3. Bawa anak kepetugas kesehatan jika terdapat tanda-tanda
 Tidak membaik dalam 3 hari
 Mengeluarkan banyak tinja
 Muntah berulang-ulang
 Sangat haus
 Mata cekung
 Makan dan minus sedikit ( sudah makan dan minum )
 Demam
 Ada darah dalam tinja
 Tampak tidak membaik


CARA MEMBUAT LARUTAN ORALIT
1. Sediakan satu gelas air yang sudah dimasak / teh encer ( 200 cc )
2. masukan 1 bungkus oralit kedalam 200 cc air yang tadi
3. aduk sampai larut
Cara memberikannya :
 Untuk anak > dari 2 tahun beriakn 1 sendok the setipa 1-2 menit.
 Untuk anak yang lebih besar berikan minum sedikit- sedikit
 Bila anak muntah-muntah tunggu 10 menit, kemudian berikan larutan perlahan lahan ( 1 sendok setiap 2-3 menit )








































FORMAT SAP
(Satuan Acara Penyuluhan)






Pokok Bahasan : Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat
Sub Pokok Bahasan : Pemberantasan penyakit menular
Sasaran :
Waktu :
Pertemuan Ke :
Tanggal :
Tempat :
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberi penyuluhan, sasaran mampu memahami penyakit Diare .


II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberi penyuluhan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian Diare dengan baik dan benar
2. Menyebutkan 3 dari 8 penyebab Diare
3. Menyebutkan tanda dan gejala Diare
4. Menjelaskan penatalaksanaan Diare dirumah
5. Menjelaskan cara pencegahan penyakit Diare
6. Mendemonstrasikan cara pembuatan larutan oralit


III. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare
3. Tanda dan gejala penyakit Diare
4. Penatalaksanaan Diare dirumah
5. Pencegahan penyakit Diare
6. cara pembuatan larutan oralit




IV. Kegiatan Belajar Mengajar
- Metode : ceramah, Tanya jawab, demonstrasi
- Langkah – langkah kegiatan
A. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media dan tempat
2. Memberi salam
3. Perkenalan
4. Kontrak waktu
B. Membuka Pembelajaran
1. Menjelaskan tujuan
2. Menjelaskan pokok bahasan
3. Apersepsi
C. Kegiatan inti
1. Sasaran menyimak materi
2. Sasaran mengajukan pertanyaan
3. sasaran mendemonstrasikan
4. Sasaran menyimpulkan
D. Penutup
1. Melakukan post test
2. Menyimpulkan materi
3. Memberi salam


V. Media dan sumber
• Media : Leaflet dan poster
• Sumber : Direktorat Jendral PPM PLP 1994. Buku kader Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC.
Direktorat Jendral PPM PLP 1996. Buku Ajar Diare Untuk Pendidikan Keperawatan. Jakarta : Departemen kesehatan RI.
WHO. 1992. Diare Akut Edisi 2. Jakarta : EGC.
WHO alih bahasa Dr Erlan. 1999. Penatalaksanaann dan pencegahan Diare. Jakarta : EGC










VI. Evaluasi
• Prosedur : Post tes
• Jenis tes : Lisan
• Butir soal
1. Sebutkan pengertian Diare
2. Sebutkan 3 dari 8 penyebab Diare
3. Sebutkan tanda dan gejala Diare
4. Sebutkan cara mencegah Diare
5. Jelaskan cara penatalaksanaan Diare di rumah
6. demonstrasikan cara membuat larutan oralit


VIII. Lampiran Materi
LAMPIRAN MATERI


PENGERTIAN DIARE
Diare adalah berak encer atau cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam 24 jam .


PENYEBAB DIARE
Diare dapat disebabkan oleh :
 Minum air yang tidak dimasak : karena kuman penyebab diare masih terdapat dlam air yang belum dimasak
 Makan jajanan kurang bersih : karena kuman masuk melalui makanan yang kotor
 Makan dengan tangan yang kotor : karena kuman masuk melalui tangan yang kotor
 Berak disembarang temapt : karena kotoran manusia yang dibuang sembarangan mencemari lingkungan
 Menggunakan air kotor untuk keperluan sehari-hari
 Makanan tidak ditutup sehingga sehingga dihinggapi lalat dan terkena debu dan kotoran
 Ikan, jamur atau singkong dan makanan – makanan yang mengandung racun
 Makanan dan minuman yang basi atau mengandung zat pewarna yang berlebihan


TANDA DAN GEJALA DIARE
 Berak encer lebih dari 3 kali dalam 24 jam
 Badan lemah an lesu
 Muntah- muntah
 Menurunnya nafsu makan


PENCEGAHAN DIARE
 Berikan hanya ASI selama 4-6 bulan pertama dan teruskan menyusui paling kurang selama tahun pertama
 Berikan makanan penyapih bergizi yang bersih pada 4-6 bulan
 Berikan makanan yang baru dimasak dengan baik serta air bersih
 Semua anggota keluarga mencuci tangannya dengan sabun sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah berak
 Secepatnya membuang tinja anak kecil ke kaskus
PENATALAKSANAAN DIARE DIRUMAH
1. Begitu diare dimulai berikan ankak cairan lebih banyak dari biasanya. Berikan :
 Larutan oralit, cairan dari bahan mkanan seperti sup, air beras, dan yoghurt.
 Anak kuarng dari 6 bulan dan hanya diberi ASI, berikan hanya larutan oralit atau air putih masak sebagai tambahan ASI
 Anak kurang dari 2 tahun beriakn kira- kira 50 – 100 ml ( ¼ - ½ cangkir besar )cairan setiap habis diare
 Anak umur 2- 10 tahun berikan cairan 100-200 ml (½- 1 cangkir besar )
 Anak lebih dari 10 tahun dan orang dewasa harus minum sebanyak yang mereka inginkan
2. Berikan minuman yang banyak setiap 3 atau 4 jam, 5-7 klai perhari
 ASi makanan terbaik untuk bayi
 6 bulan atau lebih berikan sereal atau campuran padi-padian, kacang-kacangan, asyuran berwarna kuning, wortel dan kentang manis kuning , daging, ikan
 Sari buah segar dan pisang
 Sayuran hijau tua
 Setelah daire berhenti, berikan makanan satu makana tiap selama seminggu
3. Bawa anak kepetugas kesehatan jika terdapat tanda-tanda
 Tidak membaik dalam 3 hari
 Mengeluarkan banyak tinja
 Muntah berulang-ulang
 Sangat haus
 Mata cekung
 Makan dan minus sedikit ( sudah makan dan minum )
 Demam
 Ada darah dalam tinja
 Tampak tidak membaik


CARA MEMBUAT LARUTAN ORALIT
1. Sediakan satu gelas air yang sudah dimasak / teh encer ( 200 cc )
2. masukan 1 bungkus oralit kedalam 200 cc air yang tadi
3. aduk sampai larut
Cara memberikannya :
 Untuk anak > dari 2 tahun beriakn 1 sendok the setipa 1-2 menit.
 Untuk anak yang lebih besar berikan minum sedikit- sedikit
 Bila anak muntah-muntah tunggu 10 menit, kemudian berikan larutan perlahan lahan ( 1 sendok setiap 2-3 menit )







































Klik & Subscribe Ya..

Translate