Sunday, April 23, 2017

sikap jangan seperti buah kedongdong

 

Hidup ini kalau bisa jangan seperti buah kedongdong diluar terlihat enak dipandang tetapi didalamnya pebuh dengn berbagai hal. Itu celotehan orang - orang yang sudah mengalami asam garam dan pahit manisnhnya perjalanan kehidupan itu. 

Salah satu cerita didalam sebuah keluarga yang cocok seperti buah kedongdong dari luar sekilas tampak enak dipandang namun ketika ditelusuri diidalamnya sungguh tidak dibayangkan penuh dengan berbagai harapan dan ambisi, tanpa memperdulikan sifat karakter dan situasi serta keadaN. Sungguh diluar dugaan tadinya terlihat adem dan pada akhirnya segalanya berubah penuh dengan tekanan dan saling acuh tak acuh antara keluarga sendiri hanya karena pengaruh lingkungan sosial.
Keadaan itu terjadj akibat faktor status sosial dimana kurang mampun mengendalikan emosi sehingga ketika menginginkan sesuatu harus didapat apalagi tiap melihat orang sekitar ada kemajuan orang tersebut tidak mau mengalah. Disinilah letak ketidak seimbangan tingkat pengendalian diri dengan lingkungan dimana tidak bisa membawa diri terhadap lingkungan sosial yang mengakibatkan banyak korban perasaan akibat dari suatu ambisi.
Tidak sedikit orang jadi stres hanya karena mengikuti hawa nafsu akibat perbuatan sendiri hanya karena keinginannya tidak terpenuhi baik secara materi ataupun faktor lainnya.
Sungguh ironis kalau sudah terjadi begituu semua keluarga jadi korban akibat perbuatan tersebut, dan apa yang dihasilkan akhirnya hanya kekecewaan yang diterima oleh keluarganya. Lebih baik apa adanya pandai pandailah bersyukur karena orang yang sering bersyukur Allah akan menambah rejekinya karena rejeki itu datangnya bisa melewati siapa saja meskipun satu rumah. Dan janganlah memaksakan diri pasrahkan segala sesuatunya pada sang maha pencipta niscaya Allah Swt akan mengabulkan doa kita

No comments:
Write komentar

Klik & Subscribe Ya..

Translate