Friday, March 23, 2012

Situs Gunung Padang Cianjur

 


23 Meret 2012 pertama kalinya saya mengunjungi situs ini dalam acara “Mengisi hari libur dan sekaligus Survei jalan, Maklum Baru Pertama” stelah saya berumur sekian tahun. Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 07.00 wib pagi.
Saya berangkat berdua langsung kelokasi derngan menggunakan kendaraan roda dua(Sepeda motor) masing-masing, tujuan supaya nanti kesana lagi tidak lupa kalau bawa kendaraan pribadi karena arah menuju situs tersebut merupakan areal perkebunan teh dan karet. kemudian yang disayangkan adalah kurangnya arah petunjuk jalan hanya tempat tertentu yang dipasang jadi harus rajin-rajin bertanya kalau tidak mau kesasar terutama ketika kita menemukan tikungan pertigaan itu wajib dan harus bertanya. kami melewati dan menyelusuri jalan yang penuh dengan pepohonan yang indah terutama perkebunan teh, itu yang paling dominan disetiap pinggir-pinggirnya yang kami lewati, jalannya yang naik turun  bulak belok dengan berbagai tikungan, agak sedikit licin karena ada genangan-genangan air bekas hujan yang ditengah-tengah jalan karena terdapat lobang dan agak terjal melewati bebatuan,  yaa meskipun beberapa meter kami melewati aspal tapi beberapa meter kemudian kami menemukan lagi jalan bebataua, tapi semua itu saya nikmati dengan kendaraan kesayangan yang sudah menemani begitu lama kemanapun saya touring/menjelajah. Tidak perlu menguras waktu untuk mencapai tempat tersebut hanya 2/3 jam dari tempat saya bermukim. karena Situs Gunung Padang ini terletak di puncak sebuah bukit,  kemudian untuk mencapainya dari dasar maka harus meniti tiap tangga yg terbuat dari tiang-tiang batuan yang ditidurkan. Jujur  saya baru  pertama sudah kelelahan, membuat dada agak sesak dan kaki pegal-pegal terutama di sendi. Akan tetapi kelelahan itu  apalah artinya karena terbayar sudah dengan betapa indahnya dan  menakjubkannya pemandangan di atas ke sekeliling bukit terutama pemandangan kebawah dan bangunan situs megalitiknya itu  sendiri. Yang uniknya lagi dari situs megalitik Gunung Padang ini adalah adanya bilah-bilah batuan yang diperuntukkan sebagai alat musik, dari setiap ketukan nada-nadanya berbeda saya mengambil batu kecil dan memukul-mukulkannya ke alat musik batu ini, sangat menakjubkan dan luar biasa mendengar batu bisa punya dentingan yang tinggi dan teratur subhanallahhh……, Kemudian dapat dibayangkan pula bahwa manusia pada zaman dahulu kemungkinan ketika ingin mendengarkan sebuah musik mungkin seperti itu kali ya, tinggal diketuk/dipukul pakai batu lagi, akan tetapi menurut cerita nie, konon penduduk kampung di bawah situs ini masih suka mendengarkan riuh musik yang asalnya dari bukit ini terjadi pada malam-malam tertentu (tapi sayang gak disebutin malam apanya)
 
Oia tapi selain  yang unik tadi " bilah-bilah batuan yang diperuntukkan sebagai alat musik " dari situs megalitik Gunung Padang ini ada juga, berdasarkan informasi teman-teman yang pernah kesana dan pernah mencoba bahwa ada batu dan konon lagi ceritanya kalau terangkat batu tersebut berarti apa yang diinginkannya akan tercapai, ya meskipun keinginannya itu entah apa. teringat cerita teman-temen sambil saya lagi duduk di bawah pohon sambil merasakan sejuknya angin yang berhembus menghikngkan rasa gerah dan lelah. Ada beberapa orang sama persis cerita seperti teman-temen, mereka sedang membicarakan  batu tersebut bahwa ada  sebuah batu kemudian Jika kita bisa mengangkatnya keinginan kita bisa tercapai, sambil duduk saya tambah penasaran dengan obrolan mereka serta cerita teman yang pernah ngasih informasi, saya semakin penasaran  apa sih namanya batu tersebut dan dimana letaknya, kemudian tak selangwaktu lama setelah itu ada beberapa orang mencoba menghampiri batu tersebut dengan ditemani seseorang yang terlihat seperti penduduk asli/juru kunci, orang tersebut sambil menjelaskan kenapa ada batu seperti ini dan apa namanya serta kenapa ada yang bisa mengangkat/ada yang tdiak mengangkat, Setelah bapak tersebut menjelaskan secara garis besarnya saja, ya meskipun cuma singkat saya cukup puas dan rasa penasaran itu terganti ternyata  batu yang dimaksud teman-temen saya itu adalah “batu gendong” namanya. Secara bergantian mereka mencoba mengangkat batu gendong tersebut dan memang ada yang bisa mengangkat dan ada yang tidak biasa, lho koq bisa ? bisa-bisa saja akan tetapi itu semua entah bagaimana apa memang orang tersebut pada dasarnya  sudah kuat mengangat atau tidak itu kembali Kediri masing-masing untuk untuk menilai bila perlu mendefinsikan/mengartikan semua itu terutama dari segi agama itu kembali kepercayaannya masing-masing.
Berhubung Hari ini jum’at saya tidak bisa lama-lama  untuk menikmati keadaan dan pemandangan disana karena waktu, saya harus siap-siap pulang akan tetapi meskipun tidak bisa lama rasa lelah  yang saya rasa setalah menelusuri jalan dari bawah keatas itu teragnti dengan rasa keterpuasan karena sudah menginjakan kaki disitus megalik Gunung Padang, terutama rasa penasaran saya terhadap sebuah batu akhirnya terjawab sudah heheh….
Insyallah kapan-kapan pasti saya akan kesana lagi dengan cerita baru serta pengalaman yangbaru pula hehehe, Selam,at mencoba untuk berwisata keemtempat tersebut dan saya jamin tidak rugi terutama ini adalah seuah situs yang sudah dikenal lama dari jaman dalu  


No comments:
Write komentar

Klik & Subscribe Ya..

Translate