Pengelola Obat

Berkaitan dengan kepengelolaan obat disebuah pusat kesehatan masayrakat tidaklah semudah membalikan telapak tangan, perlu orang yang berkompeten dibidangnha jangan asal tunjuk kepengelolaan karena berkaitan dengan banyak hak.  Banyak orang memprediksikan tinggal mengajukan permintaan,  menerima permintan dan mengeluarkan.  Secara spontan memang seperri itu namun pada kenyataan nya jauh berbeda tugas pengelola obat itu sungguj berat tanggungjawabnya meskipum item obat tidak begitu banyak namun kalau tercecer dan harus ada pendistribusian itu cukup menyulitkan dan menambah pekerjaan dalam sebuah pencatatannya belum lagi pelaporan pelaporan lainnya.  Selaim pelaporan yang wajib dikerjakan setiap bulannya kita perlu mengisi kartu ateeling untuk pengeluaran ditambah lagi dengan laporan ppermintaa Obat dari setiap yang sudah didiatribusikan, untung yang sudah mengajukan cukup memudahkan ini berbeda sudah ada bimbingan buat cara pengisian tetap saja tidak berjalan.  Nahh itu kembali kepengelola semua harus di backup sama pengelola.
Begitupun dengan yang lainnya semua harus dikerjakan dengan tujuan supaya ada kesamaan diantara pengeluaran dan penerimaan sesuai stok yang kita dapatkan.  Belum lagi ada aplikasi yang didalamnya ada saldo,  kemdian pemakaian, pengurangan dan lain sebagainya yang kesemuanya harus diisi sesuai pengeluaran adapun ketika ada kekurangan atau kelebihan bahkan tidak ada sama sekali dalam daftar Laporan permintan permintaam obat atau tidak sesuai stok semuanya harus ddimasukin kedalam aplikasi peritem tanpa ada bisa dicopy. Belum lagi ada rekon tiap bulan yang harus bulak balik itu kalau sudah sesuai nah kalau belum pasti bulak baliknya nambah lagi sampai aemuanya sama.
Belum lagi ada pemeriksaan, pemantauan dan binaan dari tingkat kabupten bahkan ada kemungkinan bisa dari tingkat provinsi bersama BPPOM Jadi kalau belum pernah menjadi pengelola obat jangan asal bilang mudah hanya cukup dengan menerima dan mengeluarkan.  Mungkim dahulu bisa begitu tapi diera jaman sekrang itu berbeda.